Bauran Pemasaran : Place ( Bauran Lokasi dan Distribusi)
1. Konsep lokasi dalam bauran pemasaran
a. Product / produk barang dan jasa
Dalam produk sendiri merupakan produk yang akan dipasarkan sehingga dapat memberikan manfaat guna memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen sehingga dapat memuaskan konsumen.
b. Price / harga
Untuk penetapan harga sendiri adalah unsur penting dimana perusahaan akan melakukan berbagai pertimbangan untuk menetapkan harga dengan mempertimbangkan biaya dan juga laba. Dimana harga sendiri adalah faktor utama penentu positioning suatu produk dan harus diputuskan dengan melihat pasar sasaran dan juga faktor lainya.
c. Place / lokasi
Dalam lokasi sendiri terdapat lokasi usaha usaha yang akan dijalankan dan juga kedudukan pasar serta bagaimana saluran distribusinya
d. Promotion
Aspek ini berhubungan dengan berbagai usaha untuk memberikan iformasi pada pasar tentang produk atau jasa yang dijual, tempat dan saatnya.
e. People / sumber daya manusia
Dimana sumber daya manusia sendiri merupakan aset utama dalam suatu perusahaan, guna mengatur bagaimana jalanya suatu peruhaan.
f. Process / aktivitas bisnis
Proses dapat diartikan sebagai langkah-langkah yang dilakukan antara penjual dan pembeli yang meliputi pelayanan dan dan proses transaksi.
g. Bukti fisik perusahaan
Dalam bukti fisik ini dapat dirasakan oleh indra manusia baik dapat dilihat , diraba. Biasanya bukti fisik ini dapat melingkupi bangunan kantor ataupun elemen pendukung yang lain seperti toko dan kedai.
2. Kriteria daerah kinerja yang posistif untuk pemasaran
Dalam strategi untuk memilih kriteria daerah kerja yang baik untuk dilakukanya pemasaran yaitu :
a. Tingkat dari kepadatan penduduk sekitar lokasi usaha
Dimana dalam hal ini semakin tinggi tingkat kepadatan penduduknya maka juga akan semakin besar pula potensi pasar dari usahanya tersebut. Sehingga faktor tersebut dapat berpengaruh terhadap kegiatan pemasaran yang ada.
b. Besar pendapatan masyarakat sekitar lokasi bisnis
Dimana dalam hal ini tingkat pendapatan masyarakat juga dapat berpengaruh terhadap tinggi rendahnya daya beli konsumen yang ada.
c. Memperhatikan tingkat keramaian lalu lalang kendaraan yang melewati bisnis anda
Dalam hal ini juga harus memperhatikan juga bagaimana kondisi laingkungan anda keramaian lingkungan anda , semakin ramai orang yang tau akan usaha anda maka akan lebih banyak konsumen yang tertarik dengan produk anda
d. Banyaknya jenis usaha yang mendukung lokasi tersebut
Dalam hal ini juga semakin banyak jenis usaha yang ada di sekitar lokasi anda , maka konsumen yang akan datang kedaerah anda juga akan semakin ramai.
e. Sesuaikan dana dengan lokasi usaha yang akan anda pilih
Dalam pemilihan lokasi usaha sendiri sebaiknya jangan sampai salah memilih lokasi denganbudget dana yang sudah di rencanakan, dan juga dalam penentuan lokasi usaha sendiri sebaiknya melihat bagaimana strategis lokasi tersebut untuk dijalnkan usaha.
f. Usahakan untuk memilih lokasi usaha yang tingkat kompetisinya rendah
Lokasi dengan banyak perusahaan atau pengusaha dengan bisnis yang sama sebaiknya anda hindari dan memilih lokasi yang menurut anda usaha anda dapat memberikan kesan yang lebih dikonsumen , akan tetapi apabila lokasi tersebut strategis maka hendaknya anda juga harus mempersiapkan inovasi baru yang membedakan usaha anda terhadap perusahaan sejenis yang ada.
g. Akses menuju lokasi
Usahakan lokasi juga cukup mudah untuk diakses oleh konsumen sehingga konsumen mudah untuk mengakses lokasi usaha anda
h. Tingkat keamaanan
Usahakan lokasi usaha sebaiknya aman sehingga menambah kenyamanan dari para konsumen yang akan membeli di usaha anda.
i. Selalu memperhatikan kebersihan lokasi usaha bisnis
Selalu menjaga kebersihan dari lingkungan sekitar usaha anda agar konsumen merasa nyaman ketika akan berkunjung ke lokasi usaha anda.
3. Persyaratan Legislasi Wilayah Terkait K3 Dalam Kegaiatan Pemasaran
Persyaratan legislasi wilayah yang relevan berkenaan dengan K3 dan prosedur manajement resiko dalam pengelolaan kegiatan promosi yang meliputi :
a. Persyaratan legislatif K3 yang relevan terkait dengan penggunaan bahan kimia tertentu dan proses di tempat kerja
b. Peraturan perundang-undangan tentang privasi/ kode etik
c. Persamaan pekerja dengan kebutuhan tertentu
Faktor-faktor yang menjadi penentu tempat kerja, dalam k3:
a. Besarnya organisasi dan jenis industry
b. Struktur organisasi
c. Komitmen manajemen
d. Bentuk manajemen dan pengetahuan dan keterampilan K3 dari organisasi
e. budaya tempat kerja, termasuk hubungan industrial dan budaya keselamatan
4. Konsep Dan Kegunaan Saluran Distribusi
Saluran distribusi adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung dalam proses untuk membuat produk tersedia di pasar dan menciptakan kegunaan bagi konsumen sasaran. Sebuah rute bisa terjadi sesingkat interaksi langsung antara konsumen dan produsen, tetapi bisa juga panjang atau dapat mencakup beberapa perantara yang saling berhubungan, seperti distributor, grosir, dan pengecer.
Faktor penentu dalam saluran distribusi :
1. Pertimbangan pasar
2. Pertimbangan perusahaan
3. Pertimbangan Perantara
Fungsi Saluran Distribusi :
1. Informasi
Informasi sangat penting dalam saluran pemasaran. Beberapa informasi penting yang dikumpulkan oleh saluran distribusi yang terdiri dari :
a. Pelanggan, Informasi mengenai pelanggan yang perlu dikumpulkan oleh anggota saluran distribusi: kebutuhan, keinginan, dan permintaan pelanggan.
b. Pesaing Informasi, mengenai pesaing yang perlu dikumpulkan oleh anggota saluran distribusi tentang strategi pemasaran pesaing dan juga bagaimana starteginya
c. Pemasok, pemasok ini menyediakan sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa.
2. Promosi
Promosi merupakan suatu aktivitas yang mengkomunikasikan keunggulan produk dan menarik simpati kepada pelanggan sasaran untuk membelinya. Oleh karena itu, perusahaan harus bisa memilih bentuk promosi yang baik dan tepat agar tujuan promosi tersebut dapat dicapai dengan cepat.
3. Negosiasi
Negosiasi merupakan saluran distirbusi yang dilakukan oleh anggota saluran diatribusi yang berkaitan dengan usaha tersebut agar dapat mencapai persetujuan mengenai harga yang berhubungan dengan penawaran, sehingga agar dapat pemindahan kepelikan dilakukan secara cepat.
4. Pemesanan
Pemesanan merupakan berkaitan dengan saluran distribusi mengenai minat dari membeli oleh anggota saluran pemasaran ke produsen. 5. Pembiayaan
5. Pembiayan
Merupakan salah satu faktor untuk tersedianya produk pada saluran distribusi, maka anggota saluran distribusi perlu memperhatikan dasar pembentuk biaya distribusi tersebut agar menutup dari biaya saluran distribusi.
6. Pengambilan Resiko
Seluruh anggotayang ada pada saluran distribusi mengambil beberapa risiko yang berkaitan dengan pendistribusian produk dari perusahaan sampai kepada konsumen akhir. Beberapa risiko yang biasanya ditanggung oleh seluruh anggota saluran distribusi, diantaranya adalah pemrosesan, pesanan, tempat penyimpanan persediaan, banyaknya barang yang dismpan, dan pengiriman barang.
7. Fisik
Anggota saluran distribusi juga mengatur kesinambungan penyimpanan dan pergerakan produk fisik dari bahan mentah sampai ke pelanggan akhir. Fungsi fisik ini dilaksanakan oleh anggota saluran distribusi yang berhubungan dengan penyimpanan barang dan transportasi.
8. Pembayaran
Pembayaran adalah arus pembayaran/uang kepada penjual atas barang atau produk yang telah diserahkan bisa melalui cash payment dan kredit.
9. Kepemilikan
Kepemilikan ini merupakan fungsi terkahir dari saluran distribusi. Yang dimaksud kepemilikan adalah kepemilikan oleh suatu lembagadalam pemasaran ke lembaga lainnya. Fungsi ini yang menentukan apakah barang tersebut sudah sampai apa belum kepada konsumen akhir.
5. Tipe- Tipe Produksi
1. Barang konsumsi
Merupakan barang-barang yang dibeli untuk dikonsumsikan. Pembeliannya didasarkan atas kebiasaan membeli dari konsumen. Jadi, pembelinya adalah pembeli/konsumen akhir, bukan pemakai industri karena barang – barang tersebut tidak diproses lagi, melainkan dipakai sendiri.
Tipe saluran distribusi untuk barang konsumsi:
a. Produsen ke Konsumen
b. Produsen ke Pengecer ke Konsumen
c. Produsen ke Pedangan besar ke Pengecer ke Konsumen
d. Produsen ke Agen ke Pengecer ke Konsumen
e. Produsen ke Agen ke Pedagang besar ke Pengecer ke Konsumen
2. Barang industri
Merupakan barang-barang yang dibeli untuk diproses lagi atau untuk kepentingan dalam industri. Jadi, pembeli barang industri ini adalah perusahaan, lembaga, atau organisasi, termasuk non laba.
Tipe saluran distribusi untuk barang industri:
a. Produsen ke Pemakai Industri
b. Produsen ke Distributor Industri ke Pamakai Industri
c. Produsen ke Agen Distributor ke Industri Pemakai Industri
6. Evaluasi Dan Upaya Pengendalian Saluran Distribusi
Masalah yang sulit bagi perusahaan yang mengandalkan fungsi perdagangan besar dan eceran pada penyalur tertentu. Penyalur independent merupakan salah satunya, mereka melaksanakan kegiatan bisnisnya untuk kepentingan sendiri. Hal ini dilakukan untuk membuat agen independent agar lebih dekat dan terikat dengan produsen, maka sebaiknya produsen harus mengambil beberapa kebijaksanaan seperti :
a. Produsen harus menyatakan bahwa tugasnya tidak berakhir pada saat produk terjual, tetapi masih perlu memberikan pelayanan sesudah penjualan kepada pembeli akhir.
b. Produsen harus menyatakan bahwa masalah yang dihadapi penyalur merupakan masalah bagi produsen.
c. Produsen harus memberikan ganti kepada penyalur atas garansi dan servis lain yang diberikan kepada pembeli.
d. Produsen harus memberikan semangat kepada penyalur dengan memberikan sejumlah intensif.
7. Manajement Konflik Dalam Saluran Distribusi
Konsep sistem pada distribusi mensyaratakan adanya kerja sama antarsaluran. Meskipun demikian di dalam saluran selalu timbul struktur kekuatan sehingga kekuatan sehingga di antara anggota saluran sering terjadi perselisihan. Konflik tersebut dapat bersifat horizontal dan vertikal.
a. Konflik antar perantara yang menjual barang sejenis (contoh: toko komputer versus toko komputer).
b. Konflik antar peranta yang menjual barang yang berbeda (contoh:toko komputer versus toko peralatan elektronik). Sumber konflik biasanya karena ada perantara yang memperluas lini produknya dengan lini baru dan tidak tradisional.
c. Konflik Vertikal Konflik ini terjadi antar anggota saluran distribusi dan terdiri dari:
d. Konflik antara produsen dan pedagang grosir (contoh: produsen langsung menjual ke pengecer).
e. Konflik antara produsen dan pengecer (contoh: independent retailer versus producer-owned retail store) Sumber konflik umumnya adalah ketidak samaan tujuan, hak dan perananyang tidak jelas, berbeda persepsi, dan sangat besarnya ketergantungan perantara kepada produsen.
Komentar
Posting Komentar