Tugas Praktikum Kombis ( Wisata Mangrove hijau Daun) Waqiatul Mukarromah_180321100062_B
Hutan Mangrove Hijau Daun Wisata Edukasi Pulau Bawean
Salah satu destinasi wisata alam yang saya kunjungi saat explore Pulau Bawean adalah Hutan Mangrove Hijau Daun. Hutan mangrove Hijau Daun ini merupakan salah satu kawasan wisata ekosistem yang kini tengah di kembangkan pemerintah setempat sebagai wisata edukasi dan juga wisata famili atau wisata keluarga. Beragam wahana dan keseruan di hutan mangrove Hijau Daun ini bisa dirasakan oleh pengunjung yang datang. Tidak hanya mengelilingi hutan bakau atau hutan mangrove saja, wisatawan yang datang juga bisa mersakan sensasi mengelilingi kawasan hutan mangrove dengan menaiki perahu kecil.
Lokasi hutan mangrove ini tepatnya berada di Desa Daun, Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur. Dari pelabuhan Bawean dibutuhkan sekitar 1 jam berkendara menggunakan motor dan melewati beberapa jalan pematang sawah hingga akhirnya tiba di kawasan hutan mangrove. Memang tidak mudah untuk menemukan hutan mangrove di Desa Daun. Selain menggunakan maps kita harus sering0sering bertanya kepada warga di jalan mengenai lokasi atau arah menuju hutan mangrove. Dari jalan utama penghubung Kecamatan Tambak dan Sangkapura kita harus terlebih dahulu masuk ke dalam gang kecil sekitar 1 kilometer dan kemudian kita harus menyusuri lagi pematang sawah yang jauhnya juga sekitar 1-2 kilometer.
Bagi teman-teman yang tertarik untuk mengunjungi hutan mangrove yang cantik ini, kalian hanya perlu mengeluarkan uang rp.5000 per pengunjung dan biaya parkir sepeda motor rp. 1000. Saat ini luas hutan mangrove yang sudah ditanami mangrove mencapai sekitar 35 hektar dan yang masih dalam proses pengembangan ada sekitar 25 hektar lagi. Tercatat ada sembilan jenis pohon atau tanaman yang ada di hutan mangrove ini yakni nipah, yinjang, api-api;nyirih dan sejumlah pohon mangrove lainnya. Di hutan mangrove ini selain menikmati wisata alam, kita disana juga bisa melihat penangkaran rusa dan prasarana yanag sudah di bangun pengelola atau warga setempat sabagai desa wisata.
Di kawasan hutan mangrove ini kita bisa mengelilingi hutan mangrove melewati jembatan pelangi yang berwarna-warni hingga kedalam hutan dan juga tersedia warung makanan, gazebo, atau saung-saung untuk beristirahat, tcmpat area umtuk berfoto atau memang untuk camping, hammock gratis, dermaga view pantai, hutan pinus hingga spot foto payung berwarna=warni. Pokoknya wisatawan yang datang ketempat ini akan puas mendapatkan semuanya dengan biaya yang sangat murah. Selain berjalan kaki melintasi jembatan warna-warni, pengunjung bisa mengelilingi hutan dengan menaiki perahu kecil. Wisatawan yang datang juga bisa menikmati keindahan Pulau Noko Selayar dari kejauhan yang berpadu dengan sungai rujing dan laut dan juga ada pemandangan dua bukit yang mengapitnya, tambelang dan tappur pariuk.
Perahu kecil
Payung warna-warni
Tugas praktikum Komunikasi bisnis
Komentar
Posting Komentar